Aksi Bom Bunuh Diri itu Bagian dari Pelecehan Agama

 Aksi Bom Bunuh Diri itu Bagian dari Pelecehan Agama

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dewasa ini, isu radikalisme dan aksi terorisme semakin meresahkan masyarakat. Munculnya aksi bom bunuh diri yang mengatasnamakan jihad dalam konteks agama, adalah bagian dari kekeliruan cara berpikir, sehingga jalan pintas dilakukan.

Pelaku bom bunuh diri itu, mengutip Borges sastrawan besar Argentina, mati demi agama itu sangat mudah daripada mengamalkan agama seutuhnya. Hal itu memang semarak terjadi dewasa ini. Padahal jihad yang sesungguhnya adalah ikhlas dalam menjalankan ibadah, tidak ada embel-embel apa pun.

Selain itu, untuk menyikapi aksi itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, M Nabil Haroen menilai aksi bom bunuh diri di Medan, Rabu (13/11) pagi itu, sangat menyasar simbol keamanan negara.

“Pelaku, baik personal maupun dengan jaringan, berupaya meruntuhkan kepercayaan publik pada negara. Aksi-aksi kekerasan dan bom bunuh diri begini tidak bisa dianggap enteng,” ungkapnya, di Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Presiden Jokowi, lanjutnya, telah menunjuk beberapa menteri yang memiliki fokus penanganan radikalisme. Nabil menegaskan Pagar Nusa mengutuk aksi kekerasan bom bunuh diri tersebut. Apalagi yang disasar simbol aparat keamanan negara, yakni Polrestabes Medan.

Lebih jauh, ia menyebut, aksi bom bunuh diri tidak dibenarkan dalam ajaran agama. “Jihad atas nama agama dengan bom bunuh diri juga tidak relevan, apalagi Indonesia negara demokratis yang damai dan memberi kebebasan beribadah bagi semua pemeluk agama,” ungkapnya.

Dengan demikian, pagar Nusa menimbang perlunya peninjauan ulang program deradikalisasi. Padahal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, BNPT, dan sederet lembaga punya program deradikalisasi.

“Perlu ada rumusan ulang deradikalisasi, dengan mencontoh dan mereplika upaya deradikalisasi yang selama ini dikerjakan kiai-kiai dengan mengajar santri di pesantren,” tukasnya.

Di sisi lain, Pagar Nusa menginstruksikan seluruh pendekar dan kader untuk siaga, menunggu komando dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Selama ini, paskapengumuman Menteri Kabinet Indonesia Maju, PBNU telah percaya pemerintah siap dan sigap menangani radikalisme-terorisme. PBNU akan fokus mengurus peningkatan sumber daya umat, kesejahteraan ekonomi, dan sosial.

Aksi bom bunuh diri terajdi di Polrestabes Medan, yang menurut keterangan pihak kepolisian, dilakukan oleh anak muda atau mahasiswa bernama Rabbial Muslim Nasution. Ledakan bom bunuh diri ini mengakibatkan enam orang luka-luka.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *