Akses Internet Iran Dipulihakn Setelah Aksi Demonstrasi Kenaikan BBM Mereda
HIDAYATUNA.COM – Iran mulai memulihkan akses internet di ibukota dan sejumlah provinsi lainnya setelah pemblokiran secara nasional yang dilakukan selama lima hari yang dimaksudkan untuk membantu meredam aksi demonstrasi mematikan yang terjadi akibat kenaikan harga BBM.
Pada hari Kamis lalu, pasukan elite negara itu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), mengatakan bahwa sekarang ketenangan telah kembali di daratan Iran.
“Akses internet di negara ini secara bertahap sedang dipulihkan,” lapor kantor berita Fars, mengutip sebuah ‘sumber informasi’ yang tidak disebutkan namanya.
Menurut sumber informasi tersebut, Dewan Keamanan Nasional yang kemarin memerintahkan pemblokiran itu telah menyetujui untuk mengaktifkan kembali akses internet di ‘beberapa wilayah’. Wilayah-wilayah tersebut adalah provinsi Hormozgan, Kermanshah, Arak, Mashhad, Qom, Tabriz, Hamadan dan Bushehr, serta beberapa daerah di Teheran.
“Kami sudah bisa mengakses internet lagi sejak sejam yang lalu,” kata seorang pensiunan insinyur yang menolak disebutkan namanya saat dihubungi melalui sambungan telepon dari ibukota.
Seperti yang diketahui, Iran telah diguncang oleh aksi demonstrasi nasional yang dipicu oleh rasa frustasi dan kemarahan yang meningkat setelah pihak berwenang meluncurkan skema penjatahan bensin dan memangkas subsidi dalam sebuah langkah yang membuat harga BBM melonjak hingga 50 persen.
Pada hari Kamis lalu, seorang pejabat di bagian keamanan dunia maya di Iran, mengatakan kepada wartawan bahwa ia percaya akses internet negara itu akan sepenuhnya dipulihkan ‘dalam jangka waktu dua hari ke depan’.
Abolhassan Firouzabadi, sekretaris dari Dewan Supreme Cyberspace, mengatakan organisasinya telah membahas masalah itu dalam sebuah pertemuan.
“Kami berharap kondisi ini akan segera membaik sehingga tindakan yang tidak diinginkan itu segera dihentikan dan semua orang dapat mengakses internet lagi,” kata Firouzabadi.
“Beberapa lini bisnis telah kehilangan keuntungan sebagai akibat dari putusnya akses internet dan keputusan akan segera diambil untuk mengkompensasi kerugian mereka setelah situasi saat ini selesai,” lanjutnya.
Dia juga menyerukan penciptaan jaringan intranet nasional yang lebih kuat dan efektif untuk menghadapi masa-masa krisis seperti kemarin.
Pejabat Iran mengatakan kenaikan harga BBM ini sangat penting karena sanksi dari Amerika telah melumpuhkan lini ekonomi berbasis minyak mereka. Dan hasil uang yang dihimpun dari kenaikan BBM itu nantinya akan dibagikan kepada warga miskin di negara itu.
Pemerintah mengatakan kenaikan harga BBM ini dimaksudkan untuk meningkatkan sekitar $2,55miliar per tahun yang digunakkan untuk subsidi tambahan kepada 18 juta keluarga yang sedang berjuang dengan pendapatan yang rendah.
Pemblokiran akses internet yang dilakukan pemerintah telah mempersulit para demonstran untuk memposting video mereka di media sosial untuk menarik dukungan dan juga untuk mendapatkan laporan-laporan tentang tingkat kerusuhan di beberapa daerah.
Observatorium pemblokiran internet NetBlocks, mengatakan bahwa proses pemulihan konektivitas di Iran hanya mencakup sekitar 10 persen dari negara itu. Kantor-kantor berita dan para penduduk disana juga mengatakan bahwa hanya akses internet menggunakan kabel yang sebagian sudah tersedia, bukan akses internet seluler.
Pada hari Kamis lalu, presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh pemerintah Iran memblokir akses internet untuk menutupi ‘jumlah kematian dan tragedi’ yang terjadi selama gelombang aksi demonstrasi terjadi.
“Iran telah menjadi sangat tidak stabil sehingga rezim telah menutup seluruh sistem internet mereka sehingga orang-orang Iran yang hebat tidak dapat berbicara tentang kekerasan luar biasa yang terjadi di dalam negeri mereka,” kata Trump melalui Twitternya.
“Mereka menginginkan NOL transparansi, mereka berpikir bahwa dunia tidak akan mengetahui kematian dan tragedi yang disebabkan oleh Rezim Iran!” lanjutnya.
IMF mengatakan mereka menyesali kekerasan dan tragedi kehilangan nyawa yang terjadi selama aksi demonstrasi berlangsung. Mereka masih belum membahas soal kenaikan harga BBM dengan Iran.
“Secara umum, IMF terus menyarankan negara-negara penghasil minyak di Timur Tengah dan kawasan Asia Tengah lainnya untuk mengurangi subsidi bahan bakar, sambil memberi kompensasi kepada warga yang tidak mampu dengan transfer tunai yang ditargetkan, proses inilah yang kami pahami sebagai langkah pendekatan yang diambil oleh Iran,” kata juru bicara IMF, Camilla Andersen.
Pada hari Selasa lalu, Amnesty International mengatakan bahwa mereka telah mendokumentasikan setidaknya 106 demonstran telah tewas di tangan pasukan keamanan Iran, sebuah angka yang menjadikannya sebagai kerusuhan jalanan terburuk dalam setidaknya satu dekade dan mungkin sejak Revolusi Islam 1979 di Iran.
Pada hari Rabu lalu, misi PBB Iran mengecam Amnesty International yang dianggap telah ‘bias’ dan mereka juga mengatakan hanya pemerintah Iran sendiri yang dapat memberikan angka kematian yang akurat.
Pihak berwenang Iran mengatakan bahwa beberapa orang, termasuk anggota pasukan keamanan mereka telah tewas dalam kekerasan yang terjadi di jalanan, yang mereka tuduh dilakukan oleh ‘musuh asing’ (Amerika Serikat, Israel, dan Arab Saudi).