Akhlak Memanfaatkan Sumber Daya Alam
KHOTBAH JUMÁT
الحَمْدُ للهِ العَلِيْمِ الخَلاَّقْ, الَّذِ الخَيْرَاتِ واللأَرزَاقْ, وَأَمَرَناَ باِلْبَذْلِ وَاْلإِنْفَاقْ, وَأَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهْ, وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولَهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ اْلأَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ, اتَّقُوا اللهَ حَقَ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنْ, وَرَاقِبُوهُ وَاشكُرُوا فَضْلَهُ وَلاَتَجْحَدُوهُ.
وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْمُبِيْن : أَعُوْذ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الَّجِيْمِ: يُسَبِّحُ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Kaum Muslimin Sidang Jum’at, Rahimakumullah
Indonesia dikenal dengan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah; air, minyak, gas dan tanah yang subur. Semua itu membuat Indonesia menjadi negara kaya dari sumber daya alamnya. Sumber daya alam yang berlimpah ini Allah SWT. ciptakan semuanya untuk manusia, sebagaimana Allah SWT. berfirman dalan surat An-Nahl, Ayat 14:
وَهُوَ الَّذِيْ سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَّتَسْتَخْرِجُوْا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَاۚ وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: “Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikon), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”. (QS. An-Nahl [16]: 14).
Sumber daya alam seperti air, udara, lahan, energi, satwa, hutan, dan lain-lain merupakan sumber daya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Hilangnya atau berkurangnya ketersedian sumber daya alam seperti tercemarnya air dan rusaknya lahan karena pertambangan akan berdampak besar pada kelangsungan hidup manusia dibumi ini. Pengelolaan sumber daya alam yang benar akan meningkatkan kesejahteraan umat manusia, dan sebaliknya pengeIolaan sumber daya alam yang ceroboh akan berdampak buruk bagi lingkungan hidup. Oleh karena itu, persoalan mendasar sehubungan dengan pengelolan sumber daya alam adalah bagaimana mengelola sumber daya alam agar menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi manusia, dan tidak mengorbankan lingkungan serta kelestarian sumber daya alam.
Pendayagunaan sumber daya alam yang kurang tepat mengakibatkan berbagai hal yang bisa merugikan manusia dan makhluk lainnya. Kerusakan lingkungan adalah salah satu akibat penyalahgunaan sumber daya alam yang tidak terarah dan tidak terkendalikan oleh manusia. Sumber daya alam yang melimpah membutuhkan pengeIolaan dan pemanfaatan yang tidak merusak lingkungan. Caranya adalah dengan mengahlikan diri secara profesional dalam mengelola alam secara baik dengan mempertimbangkan gejala-gejala yang ditimbulkan.
Kaum Muslimin Sidang Jum’at, Rahimakumullah
Allah SWT. menciptakan alam dan isinya untuk manusia supaya bisa mengambil manfaat seluruh ciptaan-Nya karena tidak ada di alam ini yang sia-sia sebagaimana termaktub di dalam Al-Qur’an:
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka”. (QS. Ali-Imran [3]: 191)
Semua unsur yang ada di alam ini disebut lingkungan. Setiap unsur yang bisa diperoleh manfaat bagi manusia disebut sumber daya alam. Sumber daya alam bisa dimanfaatkan manusia untuk menopang kebutuhan hidup manusia dan kelangsungannya. Manusia harus mampu mengelola dan menjaga kelestarian alam sesuai predikatnya sebagai khalifah di bumi sebagaimana disebut di dalam Al-Qur’an:
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi”. (QS. Al-Baqarah 30)
Arti khalifah di sini adalah manusia yang diberi kekuasaan dan kewenangan oleh Allah AWT. untuk mengelola. Mereka berkewajiban untuk mengelola alam ini agar membawa banyak manfaat bagi kehidupannya, dan bertanggung jawab atas segala yang terjadi. Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara wajar dan tidak boleh berlebihan yang bisa menyebabkan kerusakan sebagaimana firman Allah SWt. di dalam surat Al-A’raf, Ayat 31:
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
Artinya: “Hai keturunan Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid, makan serta minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raf [71: 31)
Allah SWT. memerintahkan untuk mengenakan pakaian, makan dan minum, tetapi melarang semua itu dilakukan secara berlebihan. Melakukan sesuatu secara berlebihan berarti melampaui batas kewajaran. Inti ayat di atas adalah melarang memanfaatkan segala sesuatu secara berlebihan, termasuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. Dengan demikian menjadi jelas, bahwa pengeIolaan dan pemanfaatan sumber daya alam juga dilarang berlebilhan dengan melakukan eksploitasi secara serakah dan tidak terkendali yang berakibat pada kerusakan dan bencana bagi kehidupan manusia.
Tindakan berlebihan dalam segala hal cenderung melanggar aturan yang benar dengan menghalalkan segala cara. Di berbagai belahan negeri ini, banyak dilakukan penebangan hutan tanpa disiapkan sebelumnya tanaman pengganti, penangkapan berbagai jenis satwa dengan beragam spesiesnya secara besar-besaran mengakhiri proses populasi, penangkapan ikan dengan bahan peledak membuat seluruh ikan mati, dan banvak contoh lainnya. Pemanfaatan sumber daya alam dengan cara-cara keserakahan itu telah menimbulkan banyak kerusakan tanpa mempertimbangkan kelestarian alam di masa depan untuk generasi mendatang.
Demikian khutbah kali ini, semoga ini bermanfaat dan bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua.
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ