Ahmad Zayadi Jelaskan Tema Dibalik ‘Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia’ Tahun Ini

 Ahmad Zayadi Jelaskan Tema Dibalik ‘Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia’ Tahun Ini

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Ahmad Zayadi mengatakan bahwa Kemenag berharap dengan diselengarakanya kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019, semua potensi pesantren dan santri bisa ikut mengawal isu perdamain di Indonesia dan dunia.

“Secara umum semua kegiatan untuk semarakkan Hari Santri sudah sukses, dan bahkan lebih lebih dari ekspektasi. Kegiatan itu diselengarakan sesuai dengan tema tahun ini agar santri bisa mengawal isu perdamaian,” paparnya, Senin (21/10/2019), di Jakarta.

Tema ‘Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia’, menurutnya, adalah isu perdamaian yang diangkat berdasar fakta bahwa sejatinya pesantren adalah laboratorium perdamaian. Dengan demikian, pesantren merupakan tempat menyemai ajaran Islam rahmatan lil alamin, yaitu Islam ramah dan moderat dalam beragama.

“Sikap moderat dalam beragama ini sangat penting bagi masyarakat yang plural dan multikultural. Dengan cara seperti inilah keragaman dapat disikapi dengan bijak, serta toleransi dan keadilan dapat terwujud. Semangat ajaran inilah yang dapat menginspirasi santri untuk berkontribusi merawat perdamaian dunia,” ungkapnya.

Selain itu, katanya, beberapa kegiatan telah dilaksanakan untuk menyambut Hari Santri tahun ini diantaranya, Kodpar Akbar Santrinet Nusantara, Muktamar Pemikiran Santri Nusantara, Malam Kebudayaan Pesantren, Roan Akbar, dan Parade Santri Cinta Damai.

Di sisi lain, untuk malam Puncak Peringatan Hari Santri 2019 atau Santri Versary akan digelar di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Senin (21/10/2019) malam yang akan dihadiri sejumlah tokoh di antaranya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan juga ulama seperti Gus Muwafiq dan Habib Jindan.

“Santri Versary ini intinya syukuran dari peringatan hari santri. Jadi banyak diisi dengan renungan tentang hari santri,” ujarnya.

Semua rangkaian kegiatan tersebut akan diakhiri dengan Upacara Peringatan Hari Santri 2019 yang akan dilaksanakan pada Selasa (22/10/2019) besok.

“Upacara peringatannya besok diselenggarakan se-Indonesia serentak, di pesantren, di kantor Kemenag, dan di beberapa kantor pemeintah daerah,” imbuhnya.

Di sisi lain, pada tahun ini pihaknya juga menyelenggarakan Lomba Logo Hari Santri 2019 dan Santri Millenial Competitions 2019, yaitu lomba video pendek berupa iklan layanan masyarakat tentang perdamaian, pesan ulama, muhadharoh santri, dan syair pesantren.

Perbedaan dari peringatan Hari Santri 2019 dengan tahun sebelumnya adalah, selain tema yang berbeda dan lokasi yang berbeda, materi atau konten dari setiap rangkaian kegiatan juga berbeda. Misalnya, dalam kegiatan Muktamar Pemikiran Santri Nusantara temanya juga disesuaikan dengan tema Hari Santri 2019.

“Pada Parade Santri Cinta Damai kali ini juga dilakukan pembentangan bendera Merah Putih sepanjang 740 meter,” ujarnya.

Selain disemarakkan Kemenag, peringatan Hari Santri juga selalu dilaksanakan secara mandiri oleh komunitas pesantren se-Indonesia. Kegiatan yang diselenggarakan pun semakin beragam setiap tahunnya.

“Kami melihat bahwa dari tahun ke tahun, variasi event-nya makin beragam dan makin semarak,” pungkasnya.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *