Ahmad Baso: Wali Songo Perkenalkan Master Plan Tentang Peran dan Fungsi Ulama
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Intelektual NU dan juga peneliti naskah Nusantara, Ahmad Baso menyebut keberadaan Wali Songo adalah tunggak penting dari era baru Islamisasi di pulau Jawa.
Dimana Wali Songo disebutnya yang memperkenalkan master plan tentang peran dan fungsi para ulama, termasuk agama Islam dan pelembagaannya dalam konteks Indonesia.
“Pertemuan “majelis sembilan wali” ini menandai era baru Islamisasi di tanah Nusantara, dimana mulai diperkenalkan satu master plan atau rancang bangun makro tentang peran dan fungsi para ulama, termasuk agama Islam dan pelembagaannya dalam konteks Indonesia,” ungkap Baso dalam bukunya “Wali Songo Khittah Kebangkitan Bangsa” dikutip, Rabu (28/8/2024).
Menurut Baso, master plan ini dibutuhkan agar ada kejelasan tentang visi dan maksud utama (maqashid) dari proses islamisasi yang sudah digelar sejak abad-abad awal kehadiran Islam di muka bumi ini.
“Master plan ini disebut oleh pujangga Kiai Ronggowarsito di abad 19 sebagai “ijma” (kesepakatan) dalam arti “berhimpunnya segenap pendapat dan ajaran para wali”,” tulis Baso.
Baso menjelaskan Wali Songo adalah sembilan wali atau tokoh ulama yang berjasa mengislamkam Nusantara, khususnya pulau Jawa.
Awalnya seperti disebut dalam naskah koprak dari abad 16 dan dari naskah pegon dari abad 17, mereka adalah murid-murid Sunan Ampel yang berkumpul tepat pada hari ke-7 usai wafatnya sang guru pada tahun 1475 M.
Mereka lalu bertemu kembali di Pesantren Giri, Gresik pada tahun 1479 M. Mereka ini adalah Sunan Bonang, Sunan Majaagung, Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, Syekh Bentong, Maulana Maghribi, Syekh Siti Jenar, dan Sunan Giri Kedaton. []