Agar Lebih Tenang, Berdamailah di Setiap Kondisi
HIDAYATUNA.COM –Berdamai di setiap kondisi bukanlah hal mudah, apalagi jika itu menyangkut hal-hal yang mengecewakan dan meninggalkan luka. Sebagai manusia, wajar jika di dalam menjalani proses kehidupan ini banyak sekali peristiwa yang dilalui baik suka maupun duka.
Kita memiliki cara masing-masing untuk menghadapi peristiwa dalam hidup. Ada orang yang tidak mampu menahan beban duka, tetapi ada juga orang yang tegar dan menerimanya.
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 286 yang artinya:
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Menunjukkan bahwa Allah itu Maha penyayang dan Dia tidak akan memberikan hamba-Nya kesulitan di luar kemampuannya. Allah SWT. memberikan masalah sesuai dengan porsinya masing-masing.
Ayat tersebut seolah membuat kita tidak perlu takut dengan setiap masalah yang datang.
Belajar Berdamai dengan Duka
Kedukaan yang hadir di tengah-tengah manusia dipandang sebagai malapetaka yang membawa kesedihan. Setiap orang pasti membenci kondisi ini dan berusaha untuk menolaknya sekeras mungkin.
Namun, jika kita menolak atau melawannya, akankan rasa duka itu bisa hilang seketika?
Sulit rasanya untuk hilang secara langsung. Oleh karena itu, meski kedukaan adalah kondisi yang membawa penderitaan, namun kita perlu mencoba untuk berdamai dengan duka tersebut. Kita perlu untuk memeluknya dan memandang bahwa kondisi itu adalah bagian dari kehidupan kita. Ia turut serta di dalam proses kehidupan yang kita jalani selama ini.
Sehingga, menolaknya bukanlah sebuah solusi yang tepat. Kita harus menenangkan diri terlebih dahulu. Pastikan perasaan benci, takut, dan perasaan negatif lainnya sudah dihilangkan. Kemudian kita bisa merasa tenang.
Di saat tenang itulah, hati bisa lebih lapang untuk menerima keadaan dan bahkan siap berdamai dengan duka tersebut. Jadi, di dalam hidup kita tidak hanya menerima dengan lapang akan kondisi suka, tetapi juga perlu untuk menerima kondisi duka.
Kita juga bisa mengingat kembali akan janji Allah SWT di dalam surat Al-Insyirah ayat 5 hingga 6 yang artinya:
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
Inilah janji Allah SWT di dalam firman-Nya yang tidak mungkin diingkari. Saat kita mendapat kesulitan, maka saat itu juga Allah SWT turut memberikan kemudahan. Layaknya suatu penyakit yang diturunkan Allah SWT, pasti juga turut diberikan penawarnya oleh Allah SWT.
Setiap Kondisi Kehidupan Berikan Hikmah
Apa pun kondisi kehidupan yang kita hadapi, pastinya ada makna dan hikmah yang bisa kita petik untuk mejadi bahan introspeksi dan evaluasi diri. Di sinilah kita diuji untuk bisa mengambil hikmah tersebut.
Misalnya saja saat kita jatuh sakit hingga tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Hikmah yang bisa kita ambil selain lebih menjaga kesehatan, bahwa inilah cara Allah SWT agar kita bisa mendapatkan istirahat secara baik setelah banyak waktu yang digunakan untuk mengurus pekerjaan dan kesibukan lainnya.
Oleh sebab itu, pikiran yang benar-benar positif sangat perlu dihadirkan untuk memberikan pandangan yang jernih dan bijak akan setiap kondisi kehidupan yang kita hadapi. Dengan begitu, kita bisa lebih menghargai setiap proses kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT.
Kita menyadari bahwa hidup ini penuh dengan warna-warni. Di mana ada suka dan ada duka. Agar hidup lebih seimbang, maka di samping suka juga perlu ada duka yang dialami. Dengan merasakan duka atau kesedihan, maka kita bisa menjadi manusia yang lebih menghargai kebahagiaan. Jadi, jangan takut untuk merangkul dan berdamai dengan duka yang kita alami.