Adu Kesaktian Kiai Wahab Versus Bung Karno
HIDAYATUNA.COM – KH. Wahab Hasbullah adalah salah satu tokoh yang mempunyai keahlian relatif lengkap. Ulama, Politisi, pendekar pencak yang menguasai banyak ilmu “kesaktian”. Mulai dari ilmu penatas atau peluruh ilmu musuh, hingga sejenis ilmu Guntur saketi dan ilmu-ilmu linuwih yang lain. Maklum Mbah Wahab kalau sudah tirakat sangat kuat dan begitu banyak hizib yang beliau amalkan.
Cukuplah kata KH. Saifuddin Zuhri bahwa saat masa jepang Mbah Wahab mengumpulkan 200 tokoh NU di masjid Kauman Jombang dan mereka digembleng dalam bidang rohani yang dipimpin langsung oleh Kiai Abdul Wahab Hasbullah dengan diberi ijazah hizib.
Dibawah ini adalah contoh bagaimana Kiai Wahab menunjukkan ilmunya. Sebagaimana diketahui Kiai Wahab dan Bung Karno cukup dekat dan akrab, malah mungkin lebih akrab dibanding antara Kiai Wahab dengan Presiden Soeharto. Maklum dua tokoh kita ini sama-sama senior dan sama perintis dan pejuang kemerdekaan. Kiai Wahab dan Bung Karno sering saling memuji. Terkadang suatu waktu juga bisa saling menguji ilmu “kesaktian”.
Suatu saat ada rapat untuk memutuskan suatu problem negara, tentu para tokoh ini butuh saling mendukung agar diterima pemikirannya dan tidak ada yang menyanggahnya. Saat itu para peserta sudah siap di ruangan pertemuan. Kemudian Presiden Soekarno datang sambil berjalan ke arah tempat duduknya. Selanjutnya Bung Karno mencoba menghampiri Kiai Wahab sambil menepuk bahunya seraya berkata “Ikut pendapatku!” maksud Bung Karno adalah agar Kiai Wahab diam dan tidak menyangkal apa yang akan disampaikan Bung Karno.
Kiai Wahab merasa terkunci gerakan tubuh dan mulutnya sehingga tidak bisa menjawab apa yang disampaikan Bung Karno. Hampir sekitar sepuluh menit Kiai Wahab merasa kamitenggengen (terpatung) tanpa bisa bereaksi lebih lanjut. Kiai Wahab merapalkan doa doanya agar bisa melepas “kuncian” dari Bung Karno.
Selanjutnya Kiai Wahab membaca hizib nya sembari berdiri dan berjalan mendekati Bung Karno yang baru saja duduk setelah selesai menyapa para peserta yang datang. Kiai Wahab ganti menepuk pundak Bung Karno sambil berkata “Aku punya pendapat sendiri!”. Akibatnya adalah selama kurang lebih setengah jam Bung Karno terpatung tanpa bisa bergerak. Bung Karno ganti terkunci oleh ilmu Kiai Wahab.
Demikianlah adu ilmu antara para tokoh bangsa ini, hal tersebut bukan “pertarungan” yang jelek namun justru menunjukkan keakraban dalam bentuk lain. Semuanya demi kebaikan bangsa dan rakyat Indonesia.
Sumber : Tambakberas, menelisik Sejarah memetik Uswah – 2018
*Diolah oleh Gus Ainur Rofiq Al Amin dari sumber Gus Irfan Sholeh yang didapat dari Gus Mus dan dari Pak Mun’im yang didapat dari Syekh Musthofa Rejoso.