Abu vulkanik menyelimuti Pedagang Yang Sedang Salat Istisqo di Tangkuban Perahu
Satu bulan tidak turun hujan abu vulkanik menyelimuti kawasan wisata Kawah Ratu ratusan pedagang menggelar Salat Istigasah di pelataran parkir Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu.
Para
pedagang terlihat khusyuk memanjatkan doa di kaki gunung yang lekat dengan
Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi tersebut. Sebagian dari mereka terlihat
menitikkan air mata.
Sejak erupsi 26 Agustus 2019 lalu, para pedagang
kehilangan mata pencahariannya. Ketika itu abu vulkanik menyelimuti kawasan
wisata Kawah Ratu. Pengelola sempat membuka kembali TWA Tangkuban Perahu pada 1
Agustus setelah membersihkan abu, namun gunung api itu kembali meletup dan
terus menerus bergejolak hingga kini.
“Hari ini tepat satu bulan Tangkuban Perahu erupsi, kami meminta keberkahan dengan Salat Istigasah ini, sekaligus meminta agar kawah kembali normal sehingga kami bisa beraktivitas kembali dengan nyaman dan tentram,” ujar Ishak Jeri, perwakilan pedagang di TWA Tangkuban Perahu, Senin (26/8/2019).
Ishak mengatakan, ada 1.200 pedagang yang beraktivitas di TWA Tangkuban Perahu. Menurutnya semua pedagang hanya bisa gigit jari selama sebulan ini.
“Kami mau berjualan di tempat lain juga tidak bisa, mau pindah ke objek wisata lain. Di sana juga sudah ada pokja pedagangnya, jadi kami enggak bisa ke sana kemari,” ujarnya.
“Ada juga santri dari Pesantren Al Amin, karena ikut terdampak juga. Istigasah ini dilakukan selama tiga hari,” katanya.
Pengelola TWA Tangkuban Perahu Putra Kaban berharap aktivitas kawah bisa kembali menurun. Sebab ada ribuan warga dan pedagang yang menggantungkan nasibnya di sana. “Ada 1.200 pedagang yang mencari makan di sini, sekarang kami hanya bisa berdoa dan kompak agar pedagang bisa berjualan kembali,” katanya.
Ia pun meminta maaf kepada para wisatawan yang tak bisa masuk ke TWA Tangkuban Perahu. “Kami mohon maaf kepada wisatawan lokal dan mancanegara yang kecewa karena tak bisa masuk. Kami sebagai pengelola tetap mengedepankan keselamatan,” ujarnya.
Petugas
pemantau Gunung Tangkuban Perahu Hendri Deratama mengatakan, aktivitas vulkanik
Tangkuban Perahu cenderung menurun, namun masih fluktuatif.
“Sekarang dominan di amplitudo 10 mm,
erupsi masih terus terjadi, tapi cenderung menurun. Status masih level 2
waspada,” ujarnya.
(sumber detik.com)