Abu Nasr Mansur dan Matematika (970M-1036M)

 Abu Nasr Mansur dan Matematika (970M-1036M)

Abu Nasr Mansur (ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Matematika atau yang disebut ilmu menghitung sudah lahir pada tahun 2000 SM. Sampai saat ini terus dilestarikan sehingga ketika kita mulai masuk di Sekolah Dasar (SD) sampai ke Perguruan Tinggi (PT), sebab ilmu tersebut sangat penting bagi kita semua.

Ilmu matematika ini ditemukan oleh seorang ilmuan muslim dari Persia, salah satu temuannya yang sangat dikenal sampai kini tentang hukum sinus. Dalam trigonometri, hukum sinus ialah sebuah persamaan yang berhubungan dengan panjang sisi-sisi sebuah segitiga yang berubah-ubah terhadap sinus sudutnya.

Jika sisi segitiga ialah (kasus sederhana) a, b dan c dan sudut yang berhadapan berisi (huruf besar) A, B dan C. Inilah salah satu penemuan matematikawan muslim Abu Nasr Mansur dan bahkan abadi dibukukan.

Abu Nasr Mansur memiliki nama lengkap Abu Nasr Mansur Ibnu Ali Ibnu Iraq lahir di Gilan Persia, sekitar 970 M. Beliau terlahir dari orangtua yang sangat berkuasa di daerah itu, dan wafat pada tahun 1036 di kekaisaran Ghaznavid (Afganistan modern) dekat Kota Ghanza.

Dia dikenal sebagai seorang cendekiawan muslim lewat karyanya yang banyak. Abu Nasr juga dikenal sebagai bapak matematikawan muslim dengan penemuannya yang dikenal dengan hukum sinus.

Abu Nasr berguru pada Abdul Wafa, seorang ahli matematika muslim terkenal saat itu (940M – 998M). Beliau dengan cepat menguasai, dengan kehebatan itu sehingga beliau mempunyai murid.

Penemuan-penemuan Abu Nasr

Abu Nasr Mansur merupakan guru Al-Biruni dan juga kolega penting matematikawan muslim. Kemudian, dunia lebih mengenal Al-Biruni daripada Abu Nasr Mansur sebab penemuannya sudah diwariskan sepenuhnya kepada muridnya, yakni Al-Biruni.

Dengan Al-Biruni beliau banyak menciptakan karya yang dibukukan, selain itu beliau juga banyak mengkritisi dan mengembangkan teori-teori. Kolaborasinya bersama Al-Biruni berhasil menciptakan sekitar 25 karya besar, sekitar 17 karyanya masih bertahan hingga kini.

Abu Nasr Mansur banyak menyumbangkan ilmu pengetahuannya kepada dunia. Salah satunya yang sangat dikenal sampai saat ini ialah di bidang ilmu metematika dan ada juga beberapa sumbagsihnya di bidang astronomi.

Dari beberapa karya yang beliau ciptakan itu, juga bentuk sumbangsih penting kepada dunia dan terus dipakai oleh lembaga-lembaga negeri atau pun swasta. Hingga saat ini ilmu yang ditemukannya masih terus digunakan dan dipercayai.

Oleh karena itu, ketika belajar ilmu matematika di kelas baik itu perguruan tinggi atau pun lembaga seperti sekolah kita akan berkenalan dengan teori yang ditemukan oleh beliau. Seperti halnya hukum sinus yang memepelajari rumus.

Jadi, penemuan hukum sinus ini selain mengangkat derajat Abu Nasr Mansur sebagai pemikir muslim juga bisa sebagai ibadah amal jariyah baginya. Khususnya ketika ilmu tersebut masih bisa berguna dan dikembangkan oleh orang banyak.

Namun, ada satu hal perlu kita tiru dari beliau yaitu, menciptakan karya yang banyak namun beliau tidak mempopularitaskan dirinya sendiri. Beliau adalah bagian dari salah satu dari sebagian banyak pemikir muslim yang bisa dibilang bersembunyi. Wallahu A’lamu.

 

 

Sumber:

“Aturan Sinus – Matematika Kelas 10”. Quipper Blog (dalam bahasa inggris). 2020-04-17 diakses tanggal 2021-01-06. (wikipedia, 15/08).

 

Iwanus Surur

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *