Abdussomad Al-Falimbani, Ulama Abad 18 M Penulis Kitab Berbahasa Melayu

 Abdussomad Al-Falimbani, Ulama Abad 18 M Penulis Kitab Berbahasa Melayu

Nisbat Wahabiyah kepada Abdul Wahhab bin Rustam

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Nusantara pada masa lampau merupakan kawasan yang telah melahirkan banyak ulama-ulama top dunia.
Mereka merupakan ulama-ulama yang produktif dalam menulis kitab.

Salah satu ulama Nusantara yang namanya bersinar adalah Syekh Abdussomad Al-Falimbani.

Menurut cendekiawan NU, Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) sosok Syekh Abdussomad Al-Falimbani berasal dari Palembang, Sumatera.

“Saya akan memperkenalkan seorang ulama Nusantara yang sangat penting dari kawasan Sumatera dari daerah Palembang namanya adalah Syekh Abdussomad Al-Falimbani,” ungkap Gus Ulil melalui akun TikTok pribadinya dikutip, Senin (29/02/2024).

Ia menjelaskan Syekh Abdussomad Al-Falimbani adalah keturunan Yaman. Ia pernah belajar di Malaysia di daerah Kedah dan sekitarnya. Kemudian juga belajar di Pattani, yakni di kawasan Thailand Selatan.

Setelah itu dirinya kemudian melakukan pengembaraan ilmu terakhir dengan melakukan belajar di Mekah dan Madinah.

“Beliau adalah teman satu angkatan dengan beberapa ulama besar lain dari kawasan Nusantara. Beliau satu angkatan dengan seorang ulama dari Banjar, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari,” jelasnya.

Selain itu, Syekh Abdussomad Al-Falimbani juga berteman akrab dengan Syekh Abdurrahman Al-Betawi dari Batavia dan juga teman dari Syekh Abdul Wahab Bugis.

“Beliau ini (Syekh Abdussomad Al-Falimbani, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Syekh Abdurrahman Al-Betawi, dan Syekh Abdul Wahab Bugis) adalah adalah empat serangkai,” ujarnya.

Syekh Abdussomad meninggalkan satu warisan penting yaitu berupa kitab di dalam bahasa Melayu yang merupakan terjemahan terhadap ringkasan atas kitab Ihya’ Ulumuddin, yang diberi judul Siyarus Salikin fi Thoriqoti Saadad as-Sufiyah.

“Ini kitab terbit dalam bahasa Melayu. Merupakan terjemahan dari ringkasan kitab Ihya’ yaitu Lubabul Ihya’ Ulumiddin.

Terbit dalam bahasa Melayu dan ini salah satu warisan penting di dalam khazanah Islam Nusantara,” jelasnya.

Sebagai informasi, Syekh Abdussomad Al-Falimbani wafat tahun 1789 M. Ia adalah ulama yang hidup di abad ke-18 Masehi. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *