Abdullah Ibn Mas’ud, Sahabat Nabi Yang Pertama Kali Mendengungkan Al-Quran
HIDAYATUNA.COM – Abdullah Ibn Mas’ud adalah seorang remaja yang menggembalakan kambing milik ‘Uqbah ibn Abi Mu’aith, suatu ketika datanglah Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar, lalu mereka bertanya kepada Abdullah Ibn Mas’ud “Nak, apakah kau memiliki susu untuk kami minum ?”aku hanya diberikan amanah untuk menjaganya dan aku tidak bisa memberi kalian minum, jawab Abdullah Ibn Mas’ud. “Kalau begitu apakah kau memiliki kambing betina mandul yang belum dikawini oleh jantannya ?” tanya Nabi Muhammad SAW.
Lalu dia bawakan kambing yang dimaksud kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi mengikat kambing tersebut lalu mengusap Kantung susunya sambal berdoa kepada Allah, tiba-tiba air susu itu mengalir banyak, Abu Bakar mengambilkan sebuah batu yang memiliki cekungan lalu Nabi Muhammad SAW menggunakannya untuk menampung perahan susu, Abu Bakar pun meminumnya dan Abdullah Ibn Mas’ud pun turut minum. Setelah itu Nabi Muhammad SAW berkata kepada kantung susu itu ‘Kempislah!’maka kantung susu mengempis, setelah melihat kejadian itu Abdullah Ibn Mas’ud berkata kepada Nabi Muhammad SAW “Ajari aku kalimat-kalimat itu” Nabi Muhammad SAW pun berkata “Engkau sungguh akan menjadi anak yang terpelajar”.
Setelah kejadian itu Abdullah Ibn Mas’ud mulai berubah, selama ini ia tidak pernah berani mengangkat kepala jika melewati majelis para pemuka Makkah dan menjingkatkan langkah kakinya karena segan, namun setelah keislamannya ia pergi ke tempat berkumpulnya kaum bangsawan di Ka’bah tempat para pemimpin Quraisy duduk disitu, lalu berhenti dihadapan para pembesar dan tiba-tiba terdengar suara lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang merdu, kencang, manis dan amat menggugah “(Allah) yang Maha Pengasih, Yang Telah mengajarkan Al-Quran, Dia menciptakan manusia, mengajarinya pandai berbicara, Matahari dan Bulan beredar menurut perhitungan (QS Al-Rahman [55] : 1-5).
Kejadian ini diceritakan oleh Zubair R.A. dia berkata “Orang yang pertama kali memperdengarkan Al-Quran secara keras di Makkah setelah Nabi SAW adalah Abdullah Ibn Mas’ud, pada suatu hari para sahabat Rasulullah SAW berkumpul lalu berkata, ‘Demi Allah orang-orang Quraisy belum pernah mendengar Al-Quran dibacakan dengan keras, siapa diantara kita yang akan memperdengarkannya ?”
Abdullah Ibn Mas’ud lantas berdiri dan berkata ‘Aku!’ kami sangat khawatir dengan keselamatanmu. ‘kami ingin seseorang yang memiliki keluarga terpandang dan bisa menjaganya dari marabahaya, jika mereka menghendaki keburukan terhadapnya’ kata mereka dengan nada menolak. ‘Biarlah aku yang melakukannya, Allah-lah yang akan melindungiku’ ujar Abdullah Ibn Masud mantap.
Keesokan harinya Abdullah Ibn Mas’ud datang kepada kaum Quraisy pada waktu dhuha, saat itu mereka sedang berada di majelis pertemuan, Ibnu Mas’ud berdiri diatas Maqamlalu membaca Al-Quran dengan suara keras “Bismillahirrahminrrahim Arrahman ‘Allamal Qur’an”
Ibnu Mas’ud menghadap kearah mereka sambil terus membaca ayat-ayat Al-Quran, kontan kening mereka berkerut sambil bertanya-tanya ‘apa yang dibaca oleh si anak Ummu ‘Abd itu? bukankah yang dibacanya itu bagian dari apa yang dibaca oleh Muhammad?’ tak ada yang menyangka mereka pun segera bangkit mendatangi dan memukulinya, sementara Abdullah Ibn Mas’ud meneruskan bacaanya sampai batas yang dikehendaki Allah SWT.
Kemudian ia kembali kepada para sahabatnya dengan muka dan tubuh yang babak belur, ‘Inilah yang kami khawatirkan terhadap dirimu’ kata mereka prihatin, ‘Justru sekarang taka da yang lebih mudah bagiku daripada menghadapi musuh-musuh Allah itu! Jika kalian menghendaki aku akan mendatangi mereka lagi esok hari dan berbuat hal yang sama!’. ‘Tidak! Cukup sudah! Engkau sudah membacakan kepada mereka apa yang tidak mereka sukai!’ kata para sahabat.
Sebagai pengganti nasibnya yang dipinggirkan Islam menganugerahkan kekekalan nama, Ilmu pengetahuan, dan kemuliaan yang menjadikan salah seorang tokoh terkemuka dalam sejarah, sungguh benar nubuat Rasulullah SAW saat beliau berkata “Engkau akan menjadi seorang anak yang terpelajar”Allah SWT benar-benar mengajarinya sehingga menjadi ulama umat dan tiang seluruh penghafal Al-Quran.
Sumber : Rijal Haula Al-Rasul, 60 Orang Besar di sekitar Rasulullah SAW – Khalid Muhammad Khalid