Abad Pertengahan Islam Banyak Wariskan Sains Terapan yang Hebat

 Abad Pertengahan Islam Banyak Wariskan Sains Terapan yang Hebat

Adab dalam Mengikuti Thariqah (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Kontribusi intelektual islam khususnya dalam bidang sains dalam sejarahnya sangatlah besar. Bahkan saat Eropa memasuki zaman kegelapan justru banyak ilmuan Islam secara jenius mampu melahirkan banyak temuan sains terapan.

Namun kontribusi ini cenderung ditutupi Barat dalam melihat kontribusi ilmuwan muslim pada masa lampau. Ehsan Masood dalam bukunya berjudul “Ilmuan-Ilmuan Muslim: Pelopor Hebat di Bidang Sains Modern” menjelaskan. Islam banyak meninggalkan warisan sains terapan selama abad pertengahan.

“Zaman abad pertengahan, Islam meninggalkan warisan yang hebat dalam sains terapan. Hakikat Islam dan semangat imperium baru, menghasilkan banyak pemikir dan pencipta baru pada zaman itu,” ungkapnya dikutip Hidayatuna, Selasa (24/11/2020).

Mengutip Salim al-Hassani dari Universitas Manchester, Ehsan menjelaskan. Beberapa peralatan modern yang menghemat tenaga manusia seperti mesin penjual minuman otomatis diduga berasal dari pengaruh Islam.

“Profesor al-Hassani baru baru ini telah memperkenalkan beberapa keberhasilan rekayasa industri al-Jazari, seorang insinyur Turki abad ke-13, yang meliputi engkol, poros dan piston dengan gerakan bolak-balik kepada dunia – semua komponen utama mesin mobil modern dan banyak mesin lainnya,” jelasnya.

3 Bersaudara Ilmuan Muslim

Sementara itu, ada tiga bersaudara yang luar biasa. Meski kerap dianggap kurang tak tahu sopan santun, tapi mereka merupakan adalah sosok ilmuwan muslim yang sangat brilian.

“(mereka) disebut sebagai Bani Musa, menghibur Baghdad di abad ke-9 dengan berbagai mesin tipuan yang cerdik, yang pada zaman sekarang pun akan membuat orang banyak tercengang,” ungkap Ehsan.

Menurut dia, kalaupun semua contoh itu hanya saat-saat langka kejeniusan belaka, tetap saja apa yang ditunjukan ilmuwan Islam ini memukau.

“Tetapi seperti yang disadari banyak guru dan ahli sejarah, contoh itu lebih dari sekadar saat-saat langka kejeniusan. Nama-nama seperti al-Khawarizmi dan Hassan bin al-Haitsam sama pentingnya bagi sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi seperti Newton dan Arkhimedes, James Watt dan Henry Ford,” jelasnya.

Akan tetapi nama-nama yang berbau Arab itu entah bagaimana telah hilang dalam mitos zaman kegelapan. Alasan terjadinya hal tersebut telah menjadi topik perdebatan yang sangat intens, yang membahas hubungan antara Barat dan Islam, tak hanya sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *