8 Cara Menjadi Lebih Jujur
HIDAYATUNA.COM – Ketika kejujuran hilang, maka tunggulah Hari Kiamat (Hari Pembalasan). Nabi Muhammad. Kata-kata ini menyamakan hilangnya kejujuran dengan kehancuran seluruh dunia.
Kejujuran menggabungkan konsep kebenaran dan keandalan dan itu berada di semua pemikiran, kata-kata, tindakan, dan hubungan manusia. Ini lebih dari sekadar akurasi; itu lebih dari sekedar kejujuran, itu menunjukkan integritas atau kesehatan moral. Semua tradisi kepercayaan menuntut kejujuran dan melarang kebohongan.
Dalam Al-Qur’an Allah memerintahkan: “Hai orang-orang yang beriman! Takutlah kepada Allah, dan bersama orang-orang yang benar (dalam perkataan dan perbuatan).” ( Quran 9:119 )
Pesan Nabi Muhammad dimulai dengan dasar kejujuran.
Dalam kitab-kitab biografi Nabi disebutkan bahwa beliau mengumpulkan seluruh penduduk Mekkah dan bertanya kepada mereka, “Wahai penduduk Mekkah! Jika saya mengatakan bahwa tentara maju pada Anda dari balik gunung, apakah Anda percaya padaku? Semua berkata dengan satu suara, “Ya, karena kami belum pernah mendengar Anda berbohong.” Selama empat puluh tahun Nabi hidup di antara orang-orang yang mereka kenal dengan kejujurannya yang sempurna.
Bagaimana seharusnya kita memahami kejujuran?
Kejujuran berarti memilih untuk tidak berbohong, mencuri, menipu, atau menipu dengan cara apa pun. Jujurlah dengan diri sendiri, orang lain, dan Tuhan setiap saat.
Dengan kejujuran kita dapat membangun kekuatan karakter yang memungkinkan kita untuk melayani Tuhan dan seluruh umat manusia.
Berikut adalah beberapa pengingat untuk membantu kita mewujudkan kejujuran:
- Jika Anda di sekolah jangan menyontek dengan cara apa pun. Selingkuh tidak membawa kesuksesan.
- Jika Anda bekerja jujur dalam pekerjaan Anda, memberikan jumlah penuh pekerjaan untuk gaji Anda.
- Jangan merasionalkan perilaku tidak jujur.
- Jangan membuat komitmen yang Anda tidak yakin tetapi jika Anda membuat komitmen pastikan Anda melaksanakannya.
- Jangan mengarang cerita untuk membuat diri Anda terlihat lebih baik.
- Terima kesalahan dan putuskan untuk menghadapi konsekuensinya. Dalam jangka panjang Anda akan menuai hasil kejujuran.
- Orang yang merasa nyaman dengan dirinya sendiri cenderung tidak berbohong.
- Hindari situasi di mana orang lain mungkin meminta Anda berbohong untuk mereka.
Kita mungkin memiliki kecenderungan untuk menyesatkan tetapi kita mengharapkan orang lain untuk jujur. Kita perlu menjalani hidup kita agar pikiran dan perilaku kita selalu selaras dengan diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita.
Di dunia kita yang terhubung, kita tahu bahwa sekarang lebih sulit untuk menyembunyikan hal-hal tertentu. Orang menghindari salah tafsir karena pada akhirnya orang lain dapat mengetahui kebenaran di media sosial tetapi sebelum kita takut diekspos di media sosial, kita perlu mengingatkan diri sendiri bahwa kita telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Sumber: Islamicity