5 Etika Bekerja Ini Wajib Anda Terapkan

 5 Etika Bekerja Ini Wajib Anda Terapkan

Bagaimana Etos Kerja Menurut Al-Qur’an? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Pada hakikatnya bekerja merupakan implementasi tujuan dari penciptaan manusia, yaitu untuk memakmurkan bumi (bekerja). Hingga sebuah keahlian, etos kerja dan kreativitas dalam bekerja sangat dibutuhkan.

Bahkan Nabi yang dekat dengan Allah SWT. saja tidak hanya berpangku tangan dan bermalas-malasan. Beliau juga bekerja sangat keras. Padahal, seandainya Allah menghendaki para nabi tersebut bisa hidup cukup, mewah, tanpa harus bekerja keras.

Namun memang Allah ingin memperlihatkan bahwa mereka itu tidak hanya bertugas menyeru manusia untuk menyembah Allah. Lebih dari itu di mana mereka juga bertugas menyeru untuk memakmurkan bumi. Contoh para nabi yang memiliki etos kerja yang tinggi, diantaranya Nabi Muhammad pada masa remaja adalah seorang pebisnis yang ulet.

Nabi Musa dikenal sebagai seorang pekerja yang rajin, beliau seorang penggembala yang akhirnya memiliki perusahaan peternakan. Nabi Sulaiman dikenal sebagai seorang perancang yang sangat baik. Nabi Yusuf mempunyai kemampuan ilmu akuntansi yang luar biasa.

Hal itu menggambarkan sebenarnya kita sudah disuguhkan pelajaran yang sangat berharga dari kisah-kisah para nabi. Hingga kemudian kembali pada diri kita masing-masing, mau atau tidak mengambil mutiara hikmah dari kisah-kisah tersebut.

Selanjutnya, meskipun keahlian, kreativitas dan etos kerja itu penting, seyogyanya etika dalam bekerja juga tidak kalah pentingnya. Berikut 5 etika dalam bekerja yang sebaiknya Anda bisa terapkan :

1. Bekerja dengan Landasan Tauhid

Saat Anda sedang bekerja, kiranya landasan ketauhidan harus ditancapkan dalam diri. Landasan tauhid dalam bekerja yang dimaksud di sini adalah sebuah kesadaran bahwa Allah selalu melihat dan mengontrol apa pun yang kita lakukan. Segala perbuatan tersebut nantinya akan kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak.

Seyogyanya bekerja dengan landasan tauhid bukan bertujuan untuk menakut-nakuti, namun lebih pada memotivasi kita untuk selalu berhati-hati dalam bekerja. Bekerjalah dengan sebaik mungkin supaya mendapatkan ridha dari Allah Swt.
Rasulullah pernah bersabda, “Sebaik-baik pekerjaan adalah usaha seorang pekerja yang dilakukannya secara tulus.” HR. Hambali.

Kita bisa mengambil mutiara hikmah dari sabda Rasulullah di atas, yaitu sebuah ketulusan dalam bekerja menjadi salah satu cara untuk mendapatkan ridha dari Allah Swt.

2. Bekerja dengan cara yang halal

Sebagai manusia beriman kita pasti menginginkan segala apa yang kita kerjakan menjadi ladang pahala yang dapat dipetik di akhirat kelak. Jika memang demikian, salah satu caranya adalah memilih pekerjaan yang halal. Halal dari jenis pekerjaannya hingga halal dalam caranya kita saat bekerja.

Seperti firman Allah berikut :

يٰٓاَ يُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا کُلُوۡا مِنۡ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقۡنٰكُمۡ وَاشۡكُرُوۡا لِلّٰهِ اِنۡ کُنۡتُمۡ اِيَّاهُ تَعۡبُدُوۡنَ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. (QS Al Baqarah : 172)

Suatu ketika Rasulullah pernah ditanya perihal pekerjaan yang paling utama. Kemudian beliau menjawab, “Jual beli yang baik dan pekerjaan laki-laki dengan tangannya sendiri.” Selanjutnya Rasulullah mengharamkan riba, menyuap, mengundi nasib, menimbun barang, menipu dalam berniaga.

3. Tidak merusak lingkungan dan merugikan orang lain

Dalam bekerja sebisa mungkin apa yang kita kerjakan tidak merugikan orang lain. Sebab siapapun orangnya pasti tidak akan suka saat dirinya dirugikan. Jika kita tidak ingin dirugikan maka jangan rugikan orang lain.

Kemudian bekerjalah dengan tidak merusak alam. Ketika alam itu rusak, dampaknya akan kembali pada kita, di mana roda-roda kehidupan manusia juga akan terhambat.

Dalam QS. An-Nisa :29 Allah melarang kita berbuat demikian :

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَاۡكُلُوۡۤا اَمۡوَالَـكُمۡ بَيۡنَكُمۡ بِالۡبَاطِلِ اِلَّاۤ اَنۡ تَكُوۡنَ تِجَارَةً عَنۡ تَرَاضٍ مِّنۡكُمۡ‌ ۚ وَلَا تَقۡتُلُوۡۤا اَنۡـفُسَكُمۡ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمۡ رَحِيۡمًا

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar). Kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.(QS An Nisa : 29)

4. Jangan terlalu memaksakan kehendak

Allah itu memiliki sifat maha pemurah, dan beliau telah mengatur takaran rezeki setiap hambanya. Jadi alangkah baiknya untuk memperbanyak syukur atas pemberiannya, sebab beliau adalah yang lebih tahu daripada kita. Misalnya dalam bekerja janganlah kita mengeksploitasi kekayaan alam secara besar-besaran. Hanya untuk menuruti hawa nafsu keduniawian semata.

5. Profesional

Bekerjalah dengan cara prosfesional, artinya melakukan sebuah pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Tanpa adanya sikap profesional suatu pekerjaan bisa tidak berjalan dengan baik. Bahkan bisa berakibat merusak manajemen yang telah dibuat, atau bahkan bisa merusak alat-alat produksi yang ada.

Mohammad Iqbal Shukri

Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Perbankan Syariah UIN Walisongo Semarang

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *