3 Keutamaan Bulan Dzulka’idah, No. 2 Jangan Dilakukan!

 3 Keutamaan Bulan Dzulka’idah, No. 2 Jangan Dilakukan!

Puasa Ramadhan (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Sehabis Syawal, umat Muslim akan memasuki bulan Dzulka’idah dalam kalender Hijriyah. Bulan ini disebut sebagai bulan istirahat bagi umat Muslim setelah perayaan besar bulan Syawal.

Itulah sebabnya Bulan Dzulka’idah disebut Allah sebagai bulan haram. Umat Islam yang melakukan dosa di bulan ini akan diganjar berlipat ganda dan begitu pun dengan kebaikan, akan dilipatgandakan. Nabi Muhammad Saw bersabda :

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari, No. 3197)

Bahkan pada bulan ini Allah melarang untuk berperang di zaman Nabi dulu, kemudian menggantinya dengan mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah haji. Meski dijuluki sebagai bulan haram, Dzulka’idah juga memiliki keistimewaan layaknya bulan lain dalam kalender Islam.

Berikut ini beberapa keistimewaan bulan Dzulka’idah:

1. Bulan baik untuk Umroh

Nabi Muhammad Saw selalu melakukan umroh pada bulan ini hingga sebanyak 4 kali. Oleh karenanya bulan ini disunahkan untuk melaksanakan ibadah umroh.

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, Nabi Saw mengatakan:

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ كُلُّهُنَّ فِي ذِي الْقَعْدَةِ إِلَّا الَّتِي مَعَ حَجَّتِهِ: عُمْرَةً مِنَ الْحُدَيْبِيَةِ، أَوْ زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ

“Nabi Saw melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya di bulan Dzulka’idah, kecuali umrah yang dilakukan bersama haji. Empat umrah itu adalah umrah Hudaibiyah di bulan Dzulka’idah, umrah tahun depan di bulan Dzulka’idah. (HR. Bukhari, No. 1780)

2. Berbuat Aniaya

Allah berfirman dalam QS At-Taubah ayat 36 :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus. Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.”

Adapun makna dari kalimat “Maka janganlah kamu Menganiaya diri”, menurut para ulama ialah jangan sampai seseorang melakukan maksiat. Sebab melakukan dosa di bulan haram dosanya akan lebih besar dari pada bulan lainnya.

3. Kasih Nabi Musa

Pada bulan ini, Allah SWT. berjanji kepada Nabi Musa AS untuk berbicara dengannya selama 30 malam di bulan Dzulka’idah dan ditambahkan sepuluh malam pada awal bulan Dzulhijjah. Seperti dalam QS. Al-A’raaf: 142 :

وَوٰعَدۡنَا مُوۡسٰى ثَلٰثِيۡنَ لَيۡلَةً وَّاَتۡمَمۡنٰهَا بِعَشۡرٍ فَتَمَّ مِيۡقَاتُ رَبِّهٖۤ اَرۡبَعِيۡنَ لَيۡلَةً ‌ ۚ وَقَالَ مُوۡسٰى لِاَخِيۡهِ هٰرُوۡنَ اخۡلُفۡنِىۡ فِىۡ قَوۡمِىۡ وَاَصۡلِحۡ وَلَا تَتَّبِعۡ سَبِيۡلَ الۡمُفۡسِدِيۡنَ

“Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa (memberikan Taurat) tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya (yaitu) Harun, “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah (dirimu dan kaummu), dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Keistimewaan bulan Dzulka’idah itu bisa menjadi pedoman umat Muslim untuk menjalani kehidupan di bulan berikutnya. Semoga Allah memberikan hidayah-Nya dan melindungi dari segala kesulitan di bulan ini.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *