3 Fenomena Aneh yang Menyertai Hadirnya Lailatul Qadar

 3 Fenomena Aneh  yang Menyertai Hadirnya Lailatul Qadar

HIDAYATUNA.COM – Malam Lailatul Qadar adalah malam penetapan atau pengaturan perjalanan hidup manusia. Sebagaimana dalam surat Al-Qadar ayat 4 : “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”

Ternyata Lailatul Qadar dapat diketahui lewat pertanda alam yang terjadi di sekitar kita dan sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa hadisnya.

Fenomena-fenomena

Setidaknya ada 3 Fenomena Aneh yang menyertai dan dapat dijadikan pertanda bagi mereka yang menunggu hadirnya malam Lailatul Qadar.

Fenomena Pertama adalah pohon-pohon merunduk. Apabila pada salah satu malam bulan Ramadhan kita menyaksikan ada pohon yang merunduk maka dapat di prediksi bahwa malam tersebut adalah malam Lailatul Qadar. Hal ini dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari syarh Shahih Bukhari :

وَذكَر الطَابَرى عَن قَومٍ أنَّ الأَشْجاَرَ فِى لَيلَة القَدر تَسْكُتُ إِلَي الأَرْضِ ثُمَّ تَعُوْدُ الَى مَنَابِتِها وَأَنَّ كُلَّ شَيْىٍ يَسْجُدُ فِيهاَ

Artinya : “Imam Ath-Thabar menyebutkan dari suatu kaum, bahwa sesungguhnya pada malam Lailatul Qadar pohon-pohon menunduk ke bumi (sebentar) lalu kembali lagi seperti semula. Sesungguhnya segala sesuatu bersujud malam Lailatul Qadar.

Fenomena Kedua adalah Matahari terbit tanpa sinar yang terik. Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah SAW dari Ubay bin Ka’ab :

هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.

“Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru (tidak terik).”

Fenomena Ketiga adalah Air Laut terasa tawar tidak asin seperti biasanya. Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi dalam kitab Fadhoilul Auqod dalam bab Lailatul Qadar :

Dari Abu Lubabah, beliau mendengar “sesungguhnya Air laut yang asin menjadi tawar pada malam Lailatul Qadar”, Ibnu Abi Lubabah mengatakan “aku mencicipi Air Laut pada malam 27 Ramadhan, maka aku mendapatkannya terasa tawar tidak lagi asin.”

Wallahu ‘Alam

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *